Tragedi Hutang Meninggal: Keluarga Dihantui Tuntutan RM46,000 Atas Nama Anak Meninggal 4 Tahun Lalu

Kuala Lumpur – Sebuah keluarga di Malaysia kini dilanda tragedi tak terduga setelah menerima surat tuntutan hutang sebesar RM46,000 atas nama anak mereka yang telah meninggal dunia empat tahun lalu. Kejadian yang mengejutkan ini menimpa seorang wanita warga emas dan dua anaknya, yang kini merasa tertekan dan tidak yakin bagaimana cara mengatasi masalah ini.
Menurut laporan, wanita tersebut dan anak-anaknya mulai menerima ancaman dan desakan untuk melunasi hutang tersebut. Tuntutan ini diklaim berasal dari pinjaman yang diambil oleh anak bungsunya sebelum meninggal dunia pada usia 4 tahun. Keluarga tersebut mengaku tidak pernah mengetahui adanya pinjaman tersebut dan merasa sangat terkejut serta terbebani dengan situasi ini.
”Saya benar-benar terkejut dan tidak percaya. Anak saya sudah meninggal dunia empat tahun lalu, bagaimana mungkin dia memiliki hutang sebesar itu? Saya tidak pernah diajak untuk menandatangani apa pun,” ujar wanita tersebut kepada media. Beliau merasa sangat sedih dan khawatir tentang masa depan keluarganya.
Praktik Ceti Haram yang Meresahkan
Kejadian ini kembali menyoroti praktik ceti haram (lender ilegal) yang meresahkan di Malaysia. Banyak keluarga yang menjadi korban pinjaman ilegal dengan bunga tinggi dan tekanan yang tidak manusiawi. Praktik ini seringkali menargetkan individu yang sedang membutuhkan uang secara mendesak, seperti keluarga dengan masalah keuangan atau mereka yang ingin memulai bisnis.
Pakar hukum mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam meminjam uang dari sumber yang tidak jelas. Mereka menyarankan untuk selalu memeriksa legalitas lembaga keuangan sebelum mengajukan pinjaman dan memahami semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, masyarakat juga harus melaporkan praktik ceti haram kepada pihak berwajib untuk mencegah penyebaran praktik ilegal ini.
Tindakan yang Dapat Diambil Keluarga
Dalam situasi seperti ini, keluarga tersebut disarankan untuk segera mencari bantuan hukum. Seorang pengacara dapat membantu mereka untuk meninjau surat tuntutan, mengumpulkan bukti, dan mengambil tindakan hukum yang tepat. Mereka juga dapat melaporkan kejadian ini kepada polis dan Bank Negara Malaysia (BNM) untuk menyelidiki praktik ceti haram yang mungkin terlibat.
Pihak berwajib juga perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik ceti haram. Hukuman yang lebih berat dan tindakan pencegahan yang efektif dapat membantu mencegah penyebaran praktik ilegal ini dan melindungi masyarakat dari menjadi korban.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan dan menghindari praktik pinjaman ilegal. Keluarga yang membutuhkan bantuan keuangan sebaiknya mencari solusi yang legal dan terpercaya, seperti pinjaman dari bank atau koperasi yang terdaftar.