Hilangnya Etika Akademik: Dinamika Hubungan Dosen dan Mahasiswa di Era Modern

Dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia, hubungan antara dosen dan mahasiswa seharusnya didasarkan pada saling menghormati dan etika akademik yang kuat. Namun, belakangan ini, muncul kekhawatiran mengenai erosi kesantunan akademik, terutama dalam interaksi sehari-hari antara dosen dan mahasiswa. Artikel ini akan mengupas tuntas dinamika perubahan ini, mengeksplorasi penyebabnya, dan menawarkan perspektif untuk memulihkan kembali etika akademik yang ideal.
Secara tradisional, dosen, khususnya mereka yang berasal dari generasi yang lebih senior, menjunjung tinggi norma-norma kesantunan klasik dalam berkomunikasi. Salam pembuka yang sopan, kalimat transisi yang halus, dan penutup yang ramah merupakan bagian integral dari interaksi akademik. Norma-norma ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk kesopanan, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menghargai.
Namun, dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi, cara berkomunikasi telah mengalami transformasi signifikan. Mahasiswa dari generasi milenial dan Gen Z cenderung lebih terbuka, informal, dan langsung dalam menyampaikan pendapat. Gaya komunikasi ini, meskipun efisien, terkadang bertentangan dengan norma-norma kesantunan akademik yang tradisional. Akibatnya, pelanggaran norma, meskipun tanpa niat buruk, dapat menimbulkan kesan tidak hormat atau bahkan menyinggung.
Penyebab Hilangnya Etika Akademik:
- Perbedaan Generasi: Perbedaan nilai dan norma komunikasi antara dosen generasi senior dan mahasiswa generasi muda menjadi akar permasalahan utama.
- Pengaruh Teknologi: Komunikasi melalui media sosial dan platform digital seringkali menghilangkan nuansa kesantunan dan formalitas.
- Tekanan Waktu: Jadwal yang padat dan tuntutan akademik yang tinggi dapat menyebabkan dosen dan mahasiswa kurang memperhatikan etika komunikasi.
- Kurangnya Sosialisasi: Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya etika akademik dan norma komunikasi yang tepat di lingkungan kampus.
Memulihkan Etika Akademik:
- Dialog Antar Generasi: Mengadakan forum diskusi dan workshop untuk menjembatani perbedaan pemahaman antara dosen dan mahasiswa.
- Pelatihan Komunikasi: Memberikan pelatihan komunikasi yang efektif bagi dosen dan mahasiswa, dengan fokus pada kesantunan dan etika akademik.
- Penegakan Norma: Memperjelas dan menegakkan norma-norma kesantunan akademik di lingkungan kampus.
- Contoh dari Pimpinan: Pimpinan universitas dan fakultas harus memberikan contoh yang baik dalam menerapkan etika akademik dan komunikasi yang sopan.
Memulihkan etika akademik bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan investasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, produktif, dan menghargai. Dengan upaya bersama dari semua pihak, kita dapat mengembalikan kesantunan akademik yang seharusnya menjadi ciri khas dunia pendidikan tinggi Indonesia.