Pesantren Harus Adaptif: Cak Imin Dorong Peningkatan Daya Saing di Era Digital

2025-06-24
Pesantren Harus Adaptif: Cak Imin Dorong Peningkatan Daya Saing di Era Digital
Liputan6

Jakarta - Wakil Perdana Menteri Indonesia, Ma'ruf Amin (Cak Imin), menyerukan kepada seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Beliau menekankan bahwa ketahanan pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional memang kuat, namun perlu diimbangi dengan kemampuan bersaing yang lebih modern agar tetap relevan dan mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Jakarta, Cak Imin menyampaikan pentingnya transformasi digital bagi pesantren. "Pesantren memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Namun, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dunia terus berubah dengan cepat," ujarnya. "Oleh karena itu, pesantren harus mampu beradaptasi dan meningkatkan daya saingnya agar tetap menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas." Tantangan dan Peluang di Era Digital Cak Imin menjelaskan bahwa perkembangan teknologi membawa tantangan sekaligus peluang bagi pesantren. Tantangan utamanya adalah bagaimana pesantren dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas jangkauan, dan menjangkau audiens yang lebih luas. Di sisi lain, teknologi juga membuka peluang bagi pesantren untuk mengembangkan model bisnis baru, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat keberlanjutan. "Pesantren tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional. Kita perlu mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar, seperti penggunaan platform e-learning, video pembelajaran, dan sumber daya digital lainnya," kata Cak Imin. "Selain itu, pesantren juga perlu mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan mempersiapkan lulusannya untuk menghadapi persaingan global." Strategi Peningkatan Daya Saing Pesantren Untuk mencapai tujuan tersebut, Cak Imin mengusulkan beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pesantren, antara lain: * Peningkatan Kompetensi Guru: Pelatihan dan pengembangan profesional guru agar memiliki keterampilan digital dan mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. * Pengembangan Kurikulum Modern: Kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan mengintegrasikan materi tentang teknologi, kewirausahaan, dan keterampilan abad ke-21. * Pemanfaatan Platform Digital: Penggunaan platform e-learning, media sosial, dan website untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan interaksi dengan siswa, orang tua, dan masyarakat. * Kemitraan dengan Industri: Kerjasama dengan perusahaan dan lembaga industri untuk memberikan pelatihan praktik, magang, dan peluang kerja bagi siswa. * Pengembangan Produk Kreatif dan Ekonomi Syariah: Pesantren dapat mengembangkan produk-produk kreatif berbasis nilai-nilai Islam dan memanfaatkan ekonomi syariah untuk meningkatkan pendapatan. Dukungan Pemerintah Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan kepada pesantren dalam upaya meningkatkan daya saingnya. Dukungan tersebut meliputi bantuan pendanaan, pelatihan, dan pengembangan infrastruktur teknologi. "Pemerintah menyadari bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk mendukung pesantren agar dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat," pungkasnya. Dengan adaptasi yang tepat dan peningkatan daya saing yang berkelanjutan, pesantren diharapkan dapat terus menjadi lembaga pendidikan yang relevan, unggul, dan berkontribusi dalam membentuk generasi muda Indonesia yang berakhlak mulia, berilmu tinggi, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Rekomendasi
Rekomendasi