Hati-Hati! 'No Pork No Lard' Belum Tentu Halal: Ini Bedanya dan Bahan Haram yang Perlu Diwaspadai

2025-06-02
Hati-Hati! 'No Pork No Lard' Belum Tentu Halal: Ini Bedanya dan Bahan Haram yang Perlu Diwaspadai
kumparan

Banyak konsumen Muslim di Indonesia yang mencari makanan yang bebas dari babi. Label 'No Pork No Lard' seringkali menjadi pertimbangan. Namun, apakah sertifikasi ini menjamin kehalalan suatu produk atau hidangan? Jawabannya, tidak selalu. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan 'No Pork No Lard' dengan sertifikasi Halal, serta mengungkap bahan-bahan tersembunyi yang berpotensi tidak sesuai dengan prinsip Islam.

Memahami 'No Pork No Lard': Lebih dari Sekadar Bebas Babi

Label 'No Pork No Lard' secara harfiah berarti produk atau hidangan tersebut tidak mengandung daging babi maupun lemak babi. Ini merupakan langkah positif, terutama bagi mereka yang menghindari konsumsi babi karena alasan agama atau pribadi. Namun, perlu diingat bahwa 'No Pork No Lard' bukanlah jaminan kehalalan secara menyeluruh.

Mengapa 'No Pork No Lard' Tidak Sama dengan Halal?

Menurut Lembaga Pengkajian, Pewastan, dan Pengawasan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPH LPPOM MUI), restoran atau produk dengan label 'No Pork No Lard' masih berpotensi menggunakan bahan-bahan yang tidak halal. Beberapa contohnya:

  • Mirin dan Sake: Minuman khas Jepang yang terbuat dari beras dan mengandung alkohol.
  • Daging yang Tidak Disembelih Sesuai Syariat Islam: Daging yang berasal dari hewan yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah atau tidak mengikuti prosedur penyembelihan yang diakui dalam Islam.
  • Gelatin Non-Halal: Gelatin yang berasal dari tulang babi atau hewan yang tidak halal.
  • Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang Meragukan: Beberapa BTM mungkin mengandung turunan babi atau diproses dengan enzim yang berasal dari babi.

Sertifikasi Halal: Jaminan Kehalalan yang Komprehensif

Sertifikasi Halal, seperti yang dikeluarkan oleh LPH LPPOM MUI, jauh lebih komprehensif daripada sekadar bebas babi. Proses sertifikasi Halal meliputi:

  • Peninjauan Bahan Baku: Memastikan semua bahan baku yang digunakan halal dan tidak mengandung zat-zat yang haram.
  • Proses Produksi: Memastikan proses produksi tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan yang haram.
  • Peralatan Produksi: Memastikan peralatan produksi tidak digunakan untuk memproses bahan-bahan yang haram.
  • Audit Rutin: Melakukan audit rutin untuk memastikan restoran atau produsen tetap mematuhi standar Halal.

Tips Memilih Makanan Halal di Era 'No Pork No Lard'

Sebagai konsumen Muslim yang cerdas, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Cari Sertifikasi Halal: Prioritaskan produk atau hidangan yang memiliki sertifikasi Halal dari lembaga yang terpercaya.
  • Periksa Daftar Bahan: Baca dengan seksama daftar bahan yang tertera pada kemasan produk.
  • Tanyakan pada Restoran: Jika ragu, jangan sungkan untuk bertanya kepada pihak restoran mengenai bahan-bahan yang digunakan dan proses penyajiannya.
  • Berhati-hati dengan Label 'No Pork No Lard': Jangan hanya terpaku pada label 'No Pork No Lard', pastikan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Dengan memahami perbedaan antara 'No Pork No Lard' dan sertifikasi Halal, Anda dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan memastikan makanan yang Anda konsumsi benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Rekomendasi
Rekomendasi