Dorongan Reformasi Lembaga Keuangan: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Berkelanjutan
2025-05-22

KONTAN Keuangan
Jakarta, ID - Dewan Bisnis Indonesia (IBC) menyerukan perlunya reformasi kelembagaan yang mendalam di sektor keuangan Indonesia. Menurut CEO IBC, Sofyan Djalil, langkah ini krusial untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih likuid, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan ekonomi yang terus berkembang. Reformasi ini bukan hanya soal perbaikan teknis, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan.
Mengapa Reformasi Lembaga Keuangan Sangat Penting?
Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tantangan unik dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan sektor keuangannya. Volatilitas pasar global, perubahan regulasi, dan kebutuhan untuk mendorong inklusi keuangan menjadi faktor-faktor yang menuntut adanya sistem keuangan yang adaptif dan tangguh. Reformasi kelembagaaan yang komprehensif dapat membantu Indonesia mengatasi tantangan-tantangan ini dan memaksimalkan potensi ekonominya.Kebutuhan Akan Sistem Keuangan yang Likuid
Likuiditas adalah jantung dari sistem keuangan yang sehat. Ketika ada kebutuhan mendesak, lembaga keuangan harus mampu menyediakan dana dengan cepat dan efisien. Reformasi kelembagaan dapat meningkatkan likuiditas dengan mempermudah akses ke sumber pendanaan, mengurangi hambatan regulasi, dan mendorong pengembangan pasar uang yang lebih dalam.Efisiensi: Memangkas Biaya dan Mempercepat Proses
Inefisiensi dalam sistem keuangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Biaya transaksi yang tinggi, proses yang berbelit-belit, dan kurangnya transparansi dapat merugikan baik pelaku bisnis maupun konsumen. Reformasi kelembagaan dapat meningkatkan efisiensi dengan menyederhanakan regulasi, mendorong penggunaan teknologi, dan memperkuat pengawasan.Responsif Terhadap Kebutuhan Ekonomi
Sistem keuangan yang responsif adalah sistem yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan ekonomi. Ketika ada peluang baru, sistem keuangan harus mampu menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan. Ketika terjadi krisis, sistem keuangan harus mampu memberikan dukungan yang tepat. Reformasi kelembagaan dapat meningkatkan responsivitas dengan mendorong inovasi, meningkatkan fleksibilitas regulasi, dan memperkuat koordinasi antar lembaga.Langkah-Langkah Konkrit yang Perlu Diambil
Beberapa langkah konkrit yang dapat diambil untuk merealisasikan reformasi kelembagaan di sektor keuangan Indonesia antara lain: * Peningkatan Tata Kelola (Good Governance): Memperkuat independensi lembaga pengawas, meningkatkan transparansi, dan mengurangi praktik korupsi. * Harmonisasi Regulasi: Menyederhanakan regulasi, menghilangkan tumpang tindih, dan memastikan konsistensi antar lembaga. * Pengembangan Pasar Modal: Mendorong partisipasi investor ritel, meningkatkan likuiditas pasar, dan mengembangkan instrumen keuangan yang inovatif. * Peningkatan Inklusi Keuangan: Memperluas akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang kurang terlayani, termasuk melalui pemanfaatan teknologi keuangan (fintech). * Penguatan Pengawasan: Meningkatkan kapasitas pengawas untuk mendeteksi dan mencegah risiko sistemik.Kesimpulan
Reformasi kelembagaan di sektor keuangan adalah investasi penting untuk masa depan ekonomi Indonesia. Dengan menciptakan sistem keuangan yang likuid, efisien, dan responsif, Indonesia dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dewan Bisnis Indonesia (IBC) berkomitmen untuk terus mendorong dan mendukung upaya reformasi ini demi kemajuan bangsa.