Revisi UU Narkotika: JRKN Dorong Pendekatan Kesehatan untuk Penanganan Lebih Efektif

2025-06-26
Revisi UU Narkotika: JRKN Dorong Pendekatan Kesehatan untuk Penanganan Lebih Efektif
Tempo.co

Jakarta, ID – Jaringan Reformasi Kebijakan Narkotika (JRKN) mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pendekatan kesehatan dalam revisi Undang-Undang Narkotika. Menurut JRKN, perubahan kebijakan ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penanganan masalah narkoba di Indonesia.

Selama ini, penanganan narkoba di Indonesia cenderung berfokus pada pendekatan hukuman dan penegakan hukum. Meskipun hal ini penting, JRKN berpendapat bahwa pendekatan tersebut saja tidak cukup untuk mengatasi akar permasalahan dan mengurangi dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba.

“Kami melihat bahwa pendekatan kesehatan sangat penting dalam penanganan narkoba. Ini melibatkan pencegahan, rehabilitasi, dan pengurangan dampak buruk, serta penanganan terhadap pengguna narkoba sebagai pasien, bukan hanya sebagai pelanggar hukum,” ujar perwakilan JRKN dalam sebuah konferensi pers.

Mengapa Pendekatan Kesehatan Lebih Efektif?

Pendekatan kesehatan memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pendekatan hukuman:

Tuntutan JRKN dalam Revisi UU Narkotika

JRKN mengajukan beberapa tuntutan dalam revisi UU Narkotika, antara lain:

JRKN berharap, dengan revisi UU Narkotika yang berpihak pada pendekatan kesehatan, penanganan masalah narkoba di Indonesia akan menjadi lebih efektif dan manusiawi. Perubahan ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa, mengurangi penderitaan, dan membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan perubahan positif dalam penanganan narkoba di Indonesia.

Rekomendasi
Rekomendasi