Atap Asbes: Mengapa Tetap Dicari Padahal Berbahaya? Fakta dan Alternatifnya
/data/photo/2025/01/02/67761b6449e5a.jpg)
Atap asbes telah lama menjadi pilihan populer di Indonesia karena harganya yang terjangkau dan daya tahannya. Namun, tahukah Anda bahwa material ini menyimpan bahaya serius bagi kesehatan?
Mie Go, seorang ahli konstruksi, menjelaskan bahwa serat asbes yang sangat kecil dan tidak terlihat mata (mikroskopis) dapat menimbulkan masalah kesehatan yang parah jika terhirup. Paparan jangka panjang terhadap serat asbes dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari gangguan pernapasan seperti sesak napas dan asma, hingga penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker paru-paru, mesothelioma (kanker selaput paru-paru), dan kanker ovarium.
Bahaya Asbes: Lebih dari Sekadar Penyakit
Selain risiko kesehatan, pembuangan atap asbes juga menjadi masalah tersendiri. Asbes dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang memerlukan prosedur penanganan dan pembuangan khusus. Proses ini tidak hanya rumit, tetapi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika tidak ditangani dengan benar, limbah asbes dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Mengapa Atap Asbes Masih Populer?
Meskipun sudah diketahui bahayanya, atap asbes masih banyak ditemukan di berbagai bangunan, terutama rumah-rumah tua. Beberapa alasan mengapa atap asbes masih populer adalah:
- Harga Terjangkau: Asbes umumnya lebih murah dibandingkan dengan material atap alternatif lainnya.
- Daya Tahan: Atap asbes dikenal kuat dan tahan lama, mampu menahan cuaca ekstrem.
- Ketersediaan: Asbes mudah ditemukan di pasaran dan tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk.
- Kurangnya Kesadaran: Banyak orang yang belum sepenuhnya memahami risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh asbes.
Alternatif Atap yang Lebih Aman dan Ramah Lingkungan
Mengingat bahaya yang ditimbulkan, beralih ke alternatif atap yang lebih aman dan ramah lingkungan adalah pilihan yang bijak. Berikut beberapa alternatif yang bisa Anda pertimbangkan:
- Atap Genteng: Genteng tanah liat atau genteng beton adalah pilihan klasik yang tahan lama dan estetis.
- Atap Metal: Atap seng atau atap baja ringan ringan, kuat, dan tahan karat.
- Atap Spandek: Spandek adalah atap dari bahan polimer yang ringan, kuat, dan mudah dipasang.
- Atap Solar: Atap solar menggabungkan fungsi atap dengan panel surya, menghasilkan energi bersih dan mengurangi tagihan listrik.
Kesimpulan
Atap asbes memang memiliki keunggulan dalam hal harga dan daya tahan, tetapi risiko kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan jauh lebih besar. Mari beralih ke alternatif atap yang lebih aman dan berkelanjutan untuk melindungi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Penting untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya asbes dan mendorong penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan.